Warga Beijing Rogoh Kocek Rp2,2 juta Cuma Untuk Bernafas


Bencana kabut asap di Beijing, China akibat pencemaran polusi udara akibat industri dan kendaraan bermotor semakin parah.

Karena khawatir tidak bisa menghirup udara segar akibat bencana asap, produksi botol oksigen kemasan semakin laris di negeri Tirai Bambu tersebut.

Tabung atau botol udara praktis dengan merek Vitality Air itu merupakan produk dari perusahaan berbasis di Edmonton, Kanada. Pembuatnya, yaitu Moses Lam dan Troy Paquette memasarkan barang itu di situs Ebay. Mereka mengatakan oksigen di dalam kemasan itu langsung diambil dari Pegunungan Rocky.

Sebanyak 50 botol oksigen kemasan ludes dibeli, padahal harga yang dipajang untuk ukuran 7,7 liter sangat begitu mahal, yaitu USD160 atau Rp2,2 juta.

Menurut laman usuncut, Lam katakan, “Kita sangat sadar bila ada pasar untuk tabung oksigen jinjing ini di China.

Lam tambahkan, “Pengiriman perdana kami adalah 500 botol oksigen yang terjual habis dalam 4 hari, kini 4.000 botol sedang disiapkan untuk pengirimannya dari Kanada, kini hampir seluruhnya sudah terjual.”

Beijing dan kota-kota di Timur Laut China mengalami polusi terparah. Tingkat polusi dikabarkan melebihi 976 mikrogram/meter kubik partikulat di udara. Padahal batas amannya adalah 75 mikrogram.

Pemerintah China sendiri menyalahkan konsumsi batu bara industri dan rumah tangga sebagai penyebab bencana asap ini. Batu bara banyak dipakai 2 bulan terakhir karena musim dingin telah mencapai puncaknya. Masalahnya, angin di seantero China sedang tidak cukup kuat untuk meniup asap tersebut. Asap pun berubah menjadi polusi yang sangat parah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »